Debat mulut seperti ini sempat beberapa kali terjadi ketika sopir truk diminta membayar tarif tol. Sopir yang sudah kehabisan biaya operasional karena terjebak didalam tol berhari-hari ini minta agar dibebaskan dari tarif jalan tol. Karena merasa iba dan dikhawatirkan menganggu kelancaran lalu lintas, petugas juga terpaksa beberapa kali menalangi biaya tol Merak bagi para sopir yang besarnya mencapai 40 ribu rupiah.
Karena tidak lagi memegang uang untuk biaya operasional, ada pula sopir yang mengadaikan telepon selulernya kepada petugas jasa marga, sampai ia bisa mendapat pinjaman dari sesama sopir yang dikenalnya.
Kemacetan menuju Pelabuhan Merak yang kian parah mencapai 8 kilometer memang harus segera dicarikan solusinya, jangan sampai kondisi ini menyebabkan masalah baru seperti yang terjadi pada Kamis, 24 Februari 2011. Para sopir truk yang kesal karena antri didalam tol menghadang sejumlah truk lain yang bisa melintasi jalan tengah kota. Mereka menduga kemudahan ini bisa dilakukan karena para sopir itu telah membayar uang sejumlah 50 hingga 100 ribu rupiah kepada oknum petugas agar bisa melintasi jalur tembak, jalan tengah kota yang ketentuannya tidak boleh dilintasi truk kearah Merak.
Sumber: indosiar.com
No comments:
Post a Comment